Dari ODGJ sampai Pembungkaman : Dugaan Intervensi Mahasiswa Soal Podcast, Pihak Terlibat Pilih Menutup Mulut

Saturday, 18 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gorontalo – Dugaan adanya intervensi terhadap seorang mahasiswa yang terlibat dalam podcast bersama Sitti Maghfirah Makmur mencuat setelah empat orang yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan melakukakan wawancara terhadap mahasiswa tersebut. upaya seorang oknum pimpinan untuk menjemput mahasiswa yang diduga sebagai upaya “penjemputan”, namun berlanjut pada sesi tanya jawab yang menyerupai interogasi.

Meski demikian, dugaan intervensi ini masih perlu diklarifikasi lebih lanjut karena hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak universitas.

Dalam keterangan yang diperoleh, mahasiswa tersebut mengaku ditanyai sejumlah hal oleh pihak yang datang ke kosannya.

“Saya ditanya kenapa pergi ke rumah Bude (Sitti Maghfirah Makmur). Saya jawab karena memang pengen pergi, bukan karena disuruh siapa pun,” ungkapnya.

Ia juga menyebut bahwa perkenalannya dengan Sitti Maghfirah berawal dari kakak sepupunya. Sementara terkait kegiatan podcast, ia menegaskan bahwa hal itu murni dilakukan atas kemauan sendiri dan sepengetahuan keluarga.

“Saya sendiri yang mau, keluarga juga tahu,” ujarnya.

Dalam proses tersebut, pihak universitas disebut sempat menyampaikan pandangan bahwa apabila kegiatan itu dilakukan hanya sebatas iseng, hal itu masih bisa dimaklumi. Namun, apabila dikaitkan dengan hal-hal seperti depresi atau kerasukan, bisa menimbulkan konsekuensi hukum maupun etik.

“Mereka bilang kalau dikaitkan dengan depresi, itu bisa menyentuh ranah ODGJ dan bisa merugikan orang lain,” jelas mahasiswa itu.

Mahasiswa tersebut juga mengaku sempat ditanya mengenai tangkapan layar video call antara dirinya dengan Sitti Maghfirah.

“Saya jelaskan kalau itu karena keluarga saya ingin minta maaf ke Bude, karena beliau sampai dapat SK pemutusan dari segala aktivitas Catur Dharma perguruan tinggi,” katanya.

Namun, usai sesi tersebut, mahasiswa itu mengaku diminta untuk tidak memberi tahu Sitti Maghfirah maupun keluarganya bahwa dirinya telah dimintai keterangan oleh pihak kampus.

“Saya dipesankan supaya jangan kasih tahu ke Bude atau keluarganya soal interogasi ini,” ungkapnya.

Di sisi lain, pihak yang diduga menjadi poros awal dari peristiwa ini adalah seorang kaprodi administrasi negara berinisial RA, yakni orang yang menjemput mahasiswa dari kosannya enggan memberikan komentar saat dihubungi melalui pesan WhatsApp. Pesan yang dikirim hanya terbaca, namun tidak mendapat balasan hingga berita ini diterbitkan.

Berita Terkait

Dr Dian Tambunan Dilantik Direktur RSBP, Pendiri LSM LABRAK Sampaikan Apresiasi dan Harapan Perbaikan Manajemen
Ketua GMNI Kabgor: Penonaktifan Dosen UMGO Adalah Bentuk Kezaliman Akademik!
Wakil Bupati Iwan Adam Apresiasi Peran Alumni SMA Negeri 1 Buntulia dalam Peningkatan SDM Daerah
Jelang Pelantikan Pejabat Eselon II, Bupati Didesak Parkir Pejabat Tak Kompeten
Marc Marquez harus menepi 16 pekan
Farmalkes Tingkatkan Penggunaan Alkes Dalam Negeri Melalui Business Matching di Malang
DWP Pohuwato Dorong UMKM Perempuan Kuasai Digital Marketing
Pemkab Pohuwato dan Pramuka Gelar Aksi Peduli Malaria di Desa Bulangita

Berita Terkait

Monday, 20 October 2025 - 04:21

Dr Dian Tambunan Dilantik Direktur RSBP, Pendiri LSM LABRAK Sampaikan Apresiasi dan Harapan Perbaikan Manajemen

Sunday, 19 October 2025 - 07:57

Ketua GMNI Kabgor: Penonaktifan Dosen UMGO Adalah Bentuk Kezaliman Akademik!

Saturday, 18 October 2025 - 08:14

Dari ODGJ sampai Pembungkaman : Dugaan Intervensi Mahasiswa Soal Podcast, Pihak Terlibat Pilih Menutup Mulut

Saturday, 18 October 2025 - 02:31

Wakil Bupati Iwan Adam Apresiasi Peran Alumni SMA Negeri 1 Buntulia dalam Peningkatan SDM Daerah

Thursday, 16 October 2025 - 14:19

Jelang Pelantikan Pejabat Eselon II, Bupati Didesak Parkir Pejabat Tak Kompeten

Berita Terbaru